Memilih Menjadi Trader Bahagia
06 January 2022
“Selamat Tahun Baru!!!” Demikian isi pesan yang masuk via Whatsapp Messenger. Tak terasa sudah memasuki tahun yang baru. Menerima dan memberi ucapan yang juga diiringi oleh doa, semoga sehat, sukses dan bahagia. Bicara bahagia, apakah arti dari kebahagiaan? Dan bagaimana mengukurnya? Apakah jika saya memiliki iPhone series terbaru, mendapatkan profit dari saham multibagger atau punya income yang triple digit dapat dikatakan sudah bahagia? 

Menurut kamus Oxford, Happiness is defined as state of being happy yang diikuti oleh kepuasan, kecukupan dan kepenuhan. Saya mencoba bertanya kepada beberapa orang tentang arti kebahagiaan, ada yang menjawab bahagia ketika sudah tidak memiliki hutang, ada pula yang menjawab ketika sudah bisa mengumpulkan banyak uang, mencapai karir kesuksesan, ada juga yang mengatakan bahagia jika sudah memiliki rumah dan mobil. 

Baca juga : Gara-Gara "Siapa tahu.."

Tidak salah dengan jawaban-jawaban tersebut karena keinginan yang tercapai merupakan bagian dari keadaan yang bisa membuat kita bahagia. Namun mendefinisikan bahwa bahagia tidak selalu dan tidak melulu tentang uang, materi atau kekayaan. Jika kita menggantungkan kebahagiaan pada yang terlihat, maka bahagia sifatnya sesaat atau sementara saja.

Lalu apa definisi bahagia yang sebenarnya? Bahagia menurut saya adalah keputusan dan komitmen diri dalam menjalani hidup. Saya bisa bersedih saat kehilangan seseorang, namun juga bersyukur dan berbahagia pernah menghabiskan waktu bersama dengannya. Saya bisa bersedih saat harus cut loss dan mengalami kerugian dalam trading, namun tetap bersyukur dan berbahagia kinerja portofolio saya lebih baik dari tahun yang lalu. Saya sedih karena portfolio minus, namun masih bersyukur dan berbahagia bisa terus belajar dan upgrade skill trading. Saya bisa bersedih karena pandemi membuat gagal rencana ke Korea demi bertemu oppa, namun sekali lagi masih dapat bersyukur dan berbahagia bisa tetap liburan ke luar kota.

Menjadi trader bahagia dan seperti yang saya utarakan sebelumnya, seringkali bahagia terjadi karena sebuah alasan tertentu, padahal jika bahagia terjadi karena… akan selalu ada alasan yang dibutuhkan untuk bahagia. Bila dibandingkan dengan ‘saya memilih bahagia..’ maka sudah merupakan keputusan respon atau sikap hati saya terhadap keadaan. Memilih menjadi trader yang bahagia mempengaruhi sikap dan psikologis seorang trader di market. Seorang trader yang bahagia tidak FOMO sehingga tidak merasa kehilangan kesempatan saat trading. Tidak greedy karena tidak ada beban pada saat trading. Ketika return portfolio tidak sebesar seperti orang lain, seorang trader tetap bisa bahagia. Tahun baru menjadi awal yang baru, yuk jadi trader bahagia!

...
Baca juga:

Metaverse dalam investasi? Mungkinkah?

Great Romance

Home Sweet Home

Latte Factor

Written by Fang Dessy
List of Authors
Subscribe
Get up-to-date information by signing up for our newsletter
Contact Us
We are happy to answer any questions you may have
Address
Sahid Sudirman Center
Jalan Jend. Sudirman Kav.86, Lantai 12
Karet Tengsin, RT.10/RW.11
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
10220