Pada dasarnya menabung adalah kegiatan pengelolaan keuangan yang tujuannya untuk menyiapkan dana di kemudian hari. Tabungan mempunyai peran untuk menjaga kestabilan keuangan dalam mempersiapkan berbagai keadaan mendesak atau darurat di kemudian hari. Manfaat menabung yang paling utama adalah untuk mengetahui tentang prioritas dalam keuangan. Dari kecil, kita sering diajarkan untuk memiliki kebiasaan menabung dan tanpa kita sadari, kita sudah diajarkan untuk melek finansial.
Tapi seiring berjalannya waktu, kita menyadari bahwa menabung saja tidak cukup untuk memenuhi semua tujuan finansial. Saat menabung, biasanya menyisihkan sejumlah uang tertentu dari penghasilan setiap bulan atau tahunan, kita simpan di bank yang rata-rata bunganya di angka 2-3%. Banyak orang tidak mengetahui bahwa angka inflasi bisa mengurangi jumlah tabungan kita.
Ketika menginvestasikan uang ke dalam instrumen yang tepat, kita bisa mendapatkan pengembalian yang jauh lebih tinggi daripada rekening tabungan bank. Memiliki suatu rencana untuk dapat mengalahkan inflasi serta mengumpulkan kekayaan itu penting. Tujuannya agar dapat mencapai berbagai goals jangka pendek dan jangka panjang seperti membeli rumah, merencanakan pendidikan tinggi, dana pensiun dan lain-lain.
Di masa kecil, saya mengira isi dari celengan besar sudah cukup banyak saat itu. Sampailah di jenjang SMA, saya pecahkan celengan dan hitung ada berapa total uang yang saya miliki. Hasilnya cukup membuat saya kaget. Banyak kondisi uang yang terlihat tua, dan hampir semua uangnya sudah jarang diterima di masyarakat. Seperti koin dengan nominal Rp. 25, Rp. 50, dan uang kertas Rp. 100.
Cukup sedih ternyata total tabungan saya tidak sebesar yang dikira karena laju inflasi ekonomi sekarang. Nah, kita pasti sering mendengar atau membaca tentang inflasi, tapi masih banyak yang tidak mengerti sepenuhnya apakah inflasi itu. Inflasi dapat mempengaruhi uang yang kalian miliki, seperti menurunkan nilai atau daya beli mata uang kita. Jika terjadi kenaikan inflasi, daya beli uang kita semakin berkurang. Contohnya termasuk kenaikan harga untuk perumahan, makanan, bahan bakar, dan barang-barang kebutuhan konsumen. Para ekonom mengukur kenaikan atau penurunan inflasi dari waktu ke waktu. Pengukuran ini dikenal sebagai laju inflasi.
Menabung sebagai dasar pembelajaran di masa kecil. Sayangnya, banyak dari kita masih terjebak dengan paradigma lama tentang konsep menabung. Sering kita lihat juga konsep menabung umum di masyarakat sifatnya hanya untuk jangka pendek. Tidak hanya itu, kadang orang menabung tapi tidak tahu tujuannya dan termakan inflasi.
Elizabeth Warren, seorang professor Harvard dan pakar perencana keuangan terkemuka di Amerika, mempunyai metode untuk selalu menyisihkan pendapatan untuk berinvestasi, tidak hanya saja menabung dengan cara membuat budget 50/20/30 (%) dari pendapatan.
Pengalaman mengajarkan bahwa menabung saja sekarang sudah tidak cukup.
Kita bisa terjebak di berbagai keadaan yang membuat kehidupan kita tidak pernah upgrade secara finansial. Di saat industri keuangan terus berkembang dengan segala produknya, penting buat kita untuk mulai menyadari bahwa pengetahuan finansial itu penting.
Waktu sekolah dulu, kita sudah diajarkan materi compounding interest, tapi tidak mengerti apa itu investasi. Sangat disayangkan, padahal semakin cepat kita berinvestasi, semakin cepat juga kita dapat mencapai tujuan-tujuan keuangan kita.
Keajaiban compound interest sempat disebutkan sebagai salah satu keajaiban dunia yang banyak orang tidak tahu. Dana pokok yang berlipat secara eksponensial dapat menjadi keuntungan bagi kita yang memiliki tujuan keuangan jangka menengah dan panjang.
Contoh table ini, bayangkan jika kamu ingin berinvestasi untuk tujuan jangka panjang, contoh untuk dana pensiun. Hanya dengan sekali menaruh dana sebesar Rp 5,000,000 untuk diinvestasikan, dengan bunga konservatif di angka 8%. Pada tahun ke-9 kamu sudah hampir menggandakan dana kamu di awal. Ini adalah formula yang dinamakan “Rule of 72” yang isinya menghitung berapa tahun investasi kita untuk menggandakan modal awal kita.
Contoh lainnya, adalah table berikut. Kita bisa melihat walaupun dengan modal lebih kecil, tapi jangka waktu yang lebih panjang ternyata lebih menguntungkan.
Dari contoh-contoh di atas kita bisa lihat keajaiban compound interest terjadi, ini adalah salah satu cara yang tepat bagi para investor yang ingin memperoleh keuntungan, melindungi nilai kekayaan dan ingin mengembangkan aset. Kita dapat membangun kekayaan selama bertahun-tahun tanpa bersusah payah. Belum lagi, kebanyakan miliarder memilih untuk berinvestasi di masa muda dan meneruskannya secara konsisten sampai usia tua.
Dari table di atas artinya masyarakat Indonesia sudah mulai melek terhadap investasi. Data ini menjadi kabar baik dan trend yang perlu disadari untuk kalian yang belum mulai berinvestasi. Jumlah investor di pasar saham semakin ramai. BEI mengumumkan, hanya dalam kurun delapan bulan pertama tahun ini, terjadi rekor penambahan 1 juta investor saham baru. Penambahan tersebut terlihat dari jumlah single investor Identification (SID) saham per 31 Agustus 2021 yang mencapai 2.697.832 SID.
Penambahan investor baru ini meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan pencapaian sepanjang 2020, yang berjumlah 590.658 SID baru. Tidak hanya itu, Jumlah Investor yang aktif bertransaksi juga meningkat, terutama investor domestik ritel, baik dari sisi frekuensi maupun nilai transaksi. Bahkan, kepemilikan saham tahun ini semakin di dominasi investor domestik. BEI mencatat, per Agustus 2021, rata-rata investor aktif per hari mencatatkan peningkatan dua kali lipat menjadi 198.858 dari 94.704 SID. Rata-rata investor aktif per bulan turut meningkat 2.2 kali lipat menjadi 641.442 dari 293.886 SID.
Untuk mencapai tujuan keuangan, diperlukan instrumen-instrumen finansial yang tepat. Ibaratnya bepergian jauh, akan sangat beresiko kehujanan menggunakan sepeda motor, seharusnya yang diperlukan menggunakan kendaraan beroda empat atau mobil. Sama seperti proses mencapai tujuan keuangan kita, diperlukan instrumen-instrumen keuangan yang tepat.
Menyiapkan keuangan untuk masa depan tentu perlu dimulai sedini mungkin. Dari menabung hingga menempatkan uang kita di instrumen investasi yang cocok dengan tujuan keuangan kita.
Jadi, kapan kamu mau mulai Investasi?