Grit, Grace, and Resilience
11 August 2020
Haji dan Umroh tahun ini dibatalkan! Sungguh berita yang mengejutkan, bak petir di siang bolong. Keputusan ini merupakan bagian dari tindakan pemerintah Arab Saudi dan Indonesia dalam mencegah penyebaran Covid-19. Tentunya, keputusan ini akan berdampak bagi dunia bisnis dan para pengusaha yang berkaitan dengan Haji dan Umrah.

Sucor Extreme Team pun langsung bergegas untuk mengupas tuntas masalah ini dan mengulasnya dalam On-The-Ground (OTG). Bagaimanakah keadaan para pengusaha dan bisnis yang terdampak? Sejauh mana dampaknya terhadap usaha mereka? Dan, bagaimana mereka menghadapi situasi ini serta usaha apa yang mereka lakukan untuk bangkit?

Dalam kasus ini, bisnis agensi travel Haji & Umroh, penjual perlengkapan Haji & Umroh dan maskapai penerbangan merupakan pihak-pihak yang paling terkena imbas. Kami pun langsung menyebarkan kuisioner ke para jemaah yang tertunda dan melakukan peninjauan ke lapangan. Kami mendatangi pasar Tanah Abang dan Thamrin City dan melakukan survei terhadap pengusaha di sana. Selain itu, kami juga melakukan wawancara terhadap beberapa agen tour & Travel Haji dan Umroh, serta perwakilan dari Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi agensi travel secara umum saat ini.

Kreativitas para agen travel Haji & Umroh menghadapi situasi ini

Saat kami mengunjungi salah satu agen travel Haji dan Umroh, sang pemilik menyatakan bahwa mereka tidak memiliki pendapatan sama sekali semenjak Haji atau Umrah tahun ini resmi dibatalkan. Dia bahkan terpaksa merumahkan atau menghentikan gaji sebagian karyawannya sementara ini.

Kami mengunjungi salah satu agen travel Haji dan Umroh, pemilik menyatakan bahwa sejak Umroh ditutup pada akhir Februari lalu, kemudian berlanjut ke pembatalan Haji di Juni, penerimaan dari penjualan paket Haji dan Umroh juga tidak ada sama sekali. Ia harus merumahkan sebagian karyawan untuk sementara waktu sampai keadaan pulih kembali dan bisnis bisa beroperasi normal.

...
Selain itu, kami juga melakukan wawancara dengan AMPHURI sebagai induk organisasi bagi para penyelenggara Haji dan Umroh. Pihak AMPHURI menyatakan bahwa para agen travel tetap menjalankan bisnis mereka di tengah kondisi saat ini. Namun, disinilah kreativitas para agen travel terlihat, karena banyak dari mereka yang merambah ke bisnis lainnya seperti berjualan pakaian, kurma, makanan, dan lainnya demi menambah pendapatan.

...
Kecewa namun tetap optimis

Dari hasil kuisioner, kebanyakan jemaah telah pasrah terhadap pembatalan haji tahun ini. Terlepas dari hal tersebut, para jemaah tetap optimis. Sekitar 90% memilih untuk tetap menyimpan dana Haji tahun ini untuk keberangkatan Haji berikutnya. Ini menandakan bahwa kepastian terhadap keberangkatan Haji bagi 221,000 jemaah yang batal perlu diperhatikan, karena kuota yg terbatas dan ekspektasi dari para jemaah untuk terus bisa melaksanakan Haji.

...
Kunjungan ke pasar Tanah Abang dan Thamrin City

Ketika kami berkunjung pasar Tanah Abang dan Thamrin City, suasana di sana begitu sepi dan banyak toko yang tutup. Menurut para penjual perlengkapan Haji atau Umroh, lebaran dan haji biasanya merupakan momen yang ditunggu-tunggu karena penjualan bisa naik lebih dari 50%. Akan tetapi, dengan adanya penutupan toko selama hampir 3 bulan karena penerapan PSBB pendapatan mereka pun terhenti. Walaupun mereka telah kembali berjualan sejak 15 Juni, namun pengunjung yang datang tidak banyak dan penjualan mereka pun turun sampai 80%.

...
Penjualan yang buruk ini turut memberikan pengaruh terhadap para karyawan took. Banyak dari mereka yang dirumahkan karena kebanyakan toko hanya menyisakan 1 karyawan yang bekerja. Alasan para pemilik toko adalah untuk menghemat pengeluaran dan menyesuaikan dengan keadaan yang sepi ini.

...
Berdagang tanpa beban

Salah satu hal menarik yang kami temukan dari para penjual adalah tidak satupun dari mereka yang memiliki hutang pada bank, dan modal usaha mereka saat ini berasal dari kantong sendiri. Dengan berbisnis tanpa beban membuat para pemilik toko dapat bertahan lebih lama dalam situasi buruk dan dapat lebih fokus mencari solusi usaha karena terbebas dari beban pikiran untuk membayar tagihan hutang.

...
Terlepas dari buruknya kondisi yang melanda bisnis para pengusaha, kita dapat belajar dari mereka atas manfaat bisnis tanpa beban usaha di tengah keadaan yang sulit. Selain itu, mereka juga mengajarkan untuk mencoba mencari pendapatan alternatif agar tetap bisa bertahan disaat pendapatan utama hilang.

Bagaimana, apakah Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang pembatalan Haji dan Umroh? Anda bisa simak laporan selengkapnya disini

Written by Christofer Kojongian
List of Authors
Subscribe
Get up-to-date information by signing up for our newsletter
Contact Us
We are happy to answer any questions you may have
Address
Sahid Sudirman Center
Jalan Jend. Sudirman Kav.86, Lantai 12
Karet Tengsin, RT.10/RW.11
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
10220