13 Reasons Why...
19 June 2020
Bagaimana kabar Anda semua? Semoga masih #dirumahaja meski pemerintah sudah mulai membuka kota dan memberlakukan 'new normal'. Sudah lebih tiga bulan kita berdiam diri dan beradaptasi dengan kehidupan baru ini, dengan harapan bisa menjaga diri dan orang yang dicintai dari coronavirus. Ada banyak yang mulai berontak. Di Sentul City misalnya, setiap lahan rumput hijau dengan pemandangan gunung langsung menjadi lahan piknik para keluarga dari area sekitar. Sampai-sampai pengelola perumahan memasang tanda "Dilarang Piknik" di sepanjang jalan. Lucu, bukan?

Ada juga orang-orang yang seperti saya, yang mulai menikmati rutinitas baru ini. Bangun bisa sedikit lebih siang karena tak perlu menyisihkan waktu 1-2 jam untuk transportasi menuju kantor. Internet high-speed yang selama hanya dipakai untuk menonton film akhirnya berguna untuk teman zoom dan webinar. Dulu, bertemu orang itu rasanya hassle atau gangguan. Sekarang, kalau harus bertemu teman atau rekan, meski via digital, selalu dinantikan. Jangankan manusla lain, melihat langit biru nan cerah saja sudah bisa bersyukur dan merasa bahagia.

Nah, satu hal yang saya nantikan adalah serial baru di Netflix yang bertajuk "13 Reasons Why" yang rilis di bulan Juni ini. Saking semangatnya, saya menghabiskan 10 episode di season terakhir ini weekend lalu. Serial ini mengisahkan tentang masalah-masalah yang dihadapi remaja sekarang ini. Agak dark memang. Saking gelapnya, setiap episode serial ini diakhiri dengan disclaimer yang berisikan hotline bunuh diri untuk remaja yang depresi. 

Menonton serial ini, saya seolah diingatkan, permasalahan yang dialami remaja masa kini amat berbeda dengan zaman saya dulu. Era digital mengubah segalanya. Dulu kita khawatir kalau diejek teman karena sepatu jelek atau nilai kurang. Sekarang, salah ngomong sedikit bisa bikin kita jadi korban cyber bullying, atau prank yang nyeleneh dikit bisa langsung viral dan berujung bui. Sungguh berbeda.

Sama halnya dengan dunia pasar modal.

Ketika saya pertama memelajari tentang seluk-beluk investasi dan dunia pasar modal Juni tahun lalu, kondisi market sedang bullish. Saya hanya perlu memikirkan 3M - mindset, money management dan method sebelum mulai investasi. Saya harus belajar tentang semua teknik trading, cara analisa, membuat trading plan dan strategi. Apa tujuan keuangan saya, berapa dana yang bisa saya sisihkan untuk investasi dan memelajari perusahaan yang akan saya beli sahamnya. Ini semua menjadi hal yang saya pelajari dengan giat.

Tapi, era pandemi ini mengubah segalanya. Ada M ke-empat yang harus kita pertimbangkan, yakni Market. Tidak lagi cukup sekadar mengetahui bahwa perusahaan yang kita pilih itu sehat kondisinya, tetapi bagaimanakah perusahaan ini bisa bertahan di tengah pandemi. Well, tidak lupa juga kita harus mempertimbangkan apakah kita masih bisa menyisihkan dana investasi atau jangan-jangan dana itu harus mulai terkikis untuk biaya hidup.

Ya, zaman berubah, dan tugas kita adalah untuk belajar beradaptasi agar bisa terus bertahan hidup, dan menyiapkan modal untuk masa depan. Pandemi ini memaksa kita untuk lebih lagi belajar mengenali diri, apa saja hal yang benar-benar kita butuhkan dan apa batasan kita.

Mungkin kita bisa belajar dari serial ini, dan mulai mencatatkan 13 reasons why... Untuk pertanyaan, mengapakah di era pandemi ini kita tetap harus berinvestasi? Berikut 13 alasan yang saya buat untuk diri sendiri.

1. Karena hidup tidak berakhir bersama pandemi ini. Saya masih punya mimpi yang ingin diraih dan investasi adalah langkah pertama untuk meraihnya.

2. Karena investasi bisa mulai dari 100 ribu saja. Cukup puasa jajan makanan online 1x sudah bisa berinvestasi, dan sekalian ngurang-ngurangin kalori dan berat yang menumpuk selama karantina.

3. Karena investasi itu mudah sekali. Semua dilakukan online, mulai dari daftar sampai trading. Jadi bahkan #Dirumahaja tidak menghambat transaksi.

4. Karena semua orang butuh teman. Dan saat belajar investasi, kita otomatis bergabung dengan komunitas investor yang seru. Cukup bergabung di grup WhatsApp atau telegram. Selalu ada kawan yang siap menjawab kegalauan.

5. Karena di saat para ibu-ibu pusing harus terus membayar SPP Sekolah meski anaknya belajar dari rumah, ada banyak sekali kelas IG live atau Webinar gratis untuk belajar investasi. Sudah follow IG @sucorsekuritas belum?

6. Karena dulu saya sama sekali clueless kalau dengar berita ekonomi. Sekarang saya justru mantengin berita yang bisa merefleksikan kondisi pasar dan saham yang bisa saya beli. Bahkan sudah bisa ikutan ngobrol soal trade wars, berkshire hathaway annual meeting sampe kondisi IHSG yang bukan lagi bearish,atau bullish, tetapi menyerupai pola gerak kanguru.

7. Karena saya merasakan perasaan yang amat bahagia ketika bisa berbagi sedikit ilmu keuangan yang saya miliki ke teman-teman terdekat. Apalagi kalau kita bisa janjian top-up investasi daripada ngopi-ngopi yang menghabiskan banyak uang.

8. Karena selama #dirumahaja saya mendonasikan atau membuang puluhan kantong baju, barang-barang kurang penting, buku dan mainan agar rumah lebih nyaman. Dalam hati saya berpikir, kalau dulu uangnya saya pakai untuk beli saham mungkin sudah berlipat-lipat nilainya.

9. Karena saat pandemi mulai beberapa bulan lalu, dan ada kebutuhan mendadak yang memerlukan uang, dana investasi saya bisa dicairkan dengan mudah dan cepat. Sungguh solusi dana darurat yang amat praktis.

10. Karena dana yang disimpan diinvestasi bisa mengurangi biaya-biaya belanja impulsif.

11. Karena sekarang ini, investasi menjadi satu hal wajib untuk dimiliki anak muda. Keren banget gak kalau memulai perbincangan dengan teman, "Eh kamu investasi dimana aja?" 

12. Karena sekarang saya bisa menonton berbagai film heits di Netflix yang bertema keuangan, dan memahaminya... seperti Money Heist, Dirty Money, dan lainnya.

13. Karena, seumur hidup saya tidak pernah bisa menabung. Dan sekarang saya bisa membuka aplikasi investasi saya dengan senyuman lebar, karena sudah ada dana masa depan di sana.

Kalau kamu, bagaimana?

Written by Oriana Titisari
List of Authors
Subscribe
Get up-to-date information by signing up for our newsletter
Contact Us
We are happy to answer any questions you may have
Address
Sahid Sudirman Center
Jalan Jend. Sudirman Kav.86, Lantai 12
Karet Tengsin, RT.10/RW.11
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
10220