Jaga Mimpi Kamu Tetap Hidup
20 May 2024
Di bawah sinar mentari pagi yang hangat, debu beterbangan di jalanan desa terpencil. Di antara rumah-rumah sederhana, seorang pemuda bernama Rizal berdiri tegak, matanya berbinar penuh semangat. Di depannya, terpampang gagah sebuah mobil Fortuner putih, bagaikan mimpi yang jadi kenyataan.

Sejak kecil, Rizal terpesona oleh Fortuner. Ia sering melihatnya di jalanan kota, membayangkan dirinya mengemudikan raksasa tangguh itu, menjelajahi dunia tanpa batas. Mimpi itu menjadi kompas hidupnya, mengantarkannya melewati setiap rintangan dan kesulitan.

Namun, jalan menuju mimpinya tak semulus yang ia bayangkan. Di sekolah, ia sering diejek teman-temannya. "Fortuner? Mimpi aja lo!" kata mereka. "Mobil itu mahal banget, mana mungkin kamu punya?" Kata-kata itu bagaikan pisau yang menusuk hatinya, tapi tak mampu mematahkan semangatnya.

Rizal tak pernah patah semangat. Ia terus belajar dengan giat, menimba ilmu dan pengetahuan sebanyak mungkin. Ia yakin, dengan ilmu dan pengetahuan, ia dapat menemukan jalan untuk mencapai mimpinya. Tekadnya semakin kuat saat ia bertemu dengan Pak Brian, seorang pengusaha sukses di desanya. Pak Brian kagum dengan tekad Rizal dan menawarkannya pekerjaan paruh waktu di perusahaannya.

Bekerja di perusahaan Pak Brian membuka mata Rizal tentang dunia bisnis. Ia belajar tentang kerja keras, disiplin, dan strategi untuk mencapai kesuksesan. Pengalaman ini semakin memperkuat tekadnya untuk memiliki Fortuner. Setiap rupiah yang ia hasilkan, ia sisihkan dengan rapi untuk mewujudkan mimpinya.

Tahun demi tahun, Rizal tak pernah berhenti berusaha. Ia menghadapi banyak rintangan dan kesulitan, namun ia tak pernah menyerah. Teman-temannya yang dulu mengejeknya kini mulai kagum dengan tekadnya. Mereka melihat perubahan Rizal, dari seorang pemuda pemalu menjadi pemuda yang penuh semangat dan optimis.

Suatu hari, setelah bertahun-tahun penuh perjuangan, Rizal berhasil mencapai mimpinya. Di hari istimewa itu, ia berdiri tegak di depan Fortuner putihnya, air mata kebahagiaan mengalir di pipinya. Ia telah membuktikan bahwa mimpi itu bukan khayalan, tapi kunci untuk mencapai kesuksesan.

Kisah Rizal tak hanya tentang tekad dan kerja keras, tapi juga tentang keberanian untuk melawan keraguan. Di tengah berbagai rintangan dan cibiran, Rizal tak pernah goyah. Ia terus melangkah maju, berpegang teguh pada mimpinya. Ia menjadi inspirasi bagi banyak orang, menunjukkan bahwa dengan tekad dan kerja keras, mimpi sebesar apa pun dapat diraih.

Namun, perjalanan Rizal tak berhenti di situ. Ia ingin menggunakan Fortunernya untuk menjelajahi dunia, membantu orang lain, dan menginspirasi lebih banyak orang untuk mengejar mimpi mereka. Ia ingin menunjukkan bahwa dengan tekad dan kerja keras, semua orang dapat mencapai kesuksesan dan kebahagiaan.

Rizal memulai perjalanannya dengan mengunjungi berbagai daerah di Indonesia, membantu masyarakat di desa-desa terpencil. Ia menggunakan Fortunernya untuk mengangkut bantuan, mengantarkan anak-anak sekolah, dan membangun infrastruktur di desa-desa yang membutuhkan.

Perjalanannya tak hanya membawa kebahagiaan bagi orang lain, tapi juga membuka matanya tentang keindahan dan keragaman Indonesia. Ia bertemu dengan banyak orang dari berbagai latar belakang, belajar tentang budaya dan tradisi mereka. Pengalaman ini semakin memperkuat tekadnya untuk menyebarkan semangat positif dan menginspirasi lebih banyak orang.

Cerita Rizal adalah pengingat bagi kita semua. Bahwa mimpi, sebesar dan seliar apa pun, dapat diraih dengan tekad yang kuat dan kerja keras. Jangan biarkan keraguan orang lain meredupkan semangatmu. Percayalah pada diri sendiri, dan raihlah mimpimu dengan penuh keyakinan.

Rizal adalah contoh nyata bahwa dengan tekad dan kegigihan, kita dapat menaklukkan rintangan dan mencapai mimpi yang paling berani sekalipun. Kisah inspiratifnya akan terus memotivasi banyak orang untuk mengejar mimpi mereka dan menciptakan kehidupan yang lebih baik.

Bayangkan kamu sedang mendaki gunung tinggi. Di sepanjang perjalanan, ada banyak rintangan yang harus dilewati, seperti tanjakan curam, jurang terjal, dan cuaca yang tidak bersahabat. Sama halnya dengan perjalanan meraih mimpi, ada banyak halangan yang bisa menghambat kita.

1. Musuh Utama: Ketakutan dan Keraguan Diri

Seringkali, musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri. Rasa takut gagal, ragu akan kemampuan, dan minder bisa menjadi batu sandungan yang membuat kita enggan melangkah maju. Ingatlah, setiap orang memiliki potensi untuk berkembang dan mencapai mimpi. Jangan biarkan rasa takut menghambat Langkah kita.

Saya belajar dari Komisaris kami yaitu pak Wuddy Warsono atau biasa kami memanggilnya ‘Chief Wuddy’. Pengalamannya yang luar biasa di berbagai perusahaan ternama, menjadi inspirasi bagi saya untuk berani melangkah maju dan menghadapi ketakutan serta keraguan.

Saya mempelajari perjalanan karir beliau yang saya yakin tidak mudah dan banyak proses yang sudah dilalui, pengalamannya dari Morgan Stanley, Merrill Lynch, Citigroup, Nomura, hingga Kvarner, menunjukkan kegigihan dan tekadnya dalam meraih kesuksesan. Bergabungnya beliau di CLSA, pialang saham asing terbesar di Indonesia selama 10 tahun (2005-2015), menjadi bukti nyata kemampuannya dalam menaklukkan berbagai rintangan dan mencapai puncak karir.

Bahkan beliau masih mau berjuang untuk memperoleh sertifikasi CFA di saat karirnya begitu cemerlang. Sertifikasi CFA merupakan sertifikasi keuangan paling bergengsi di dunia di mata saya, tidak banyak orang yang sanggup mendapatkan gelar tersebut karena tingkat kesulitannya yang luar biasa dan biaya nya juga sangat mahal. Banyak orang mungkin takut mengambil sertifikasi CFA karena jika gagal dalam ujian, biaya yang dikeluarkan sangat mahal. Tanpa kita mengalahkan ketakutan dan keraguan diri, tidak mungkin beliau memutuskan mengambil sertifikasi CFA dan bahkan berhasil memperoleh gelar tersebut. Value dan pengalaman beliau bisa menjadi isnpirasi bagi kita untuk mengalahkan keraguan kita dan mencapai potensi maksimal dari diri kita.

2. Motivasi yang Naik Turun

Mencapai mimpi membutuhkan semangat dan ketekunan. Wajarlah jika di tengah jalan, kamu merasa lelah dan ingin menyerah. Tapi, ingatlah kembali tujuan awalmu. Temukan kembali semangatmu dan teruslah melangkah maju, selangkah demi selangkah.

Saya belajar dari CEO saya Bernadus Wijaya, beliau mencapai posisi CEO di usia yang sangat muda. Hal yang saya pelajari dari beliau adalah kerja keras dan selalu memberikan full effort di kondisi yang berat sekalipun. Di tahun 2020 saat pandemi menyebar dan membuat banyak bisnis jatuh, namun Sucor Sekuritas tetap membuka banyak cabang di berbagai kota. Setelah market crash di Maret 2020, dan rebound di bulan April hingga akhir tahun 2020, Sucor sudah menyiapkan edukasi dan infrastruktur kuat untuk mendukung para nasabah kami. Sehingga jumlah pembukaan rekening meningkat berkali-kali lipat di tahun tersebut.

Menjaga komitmen dan motivasi akan membuat kita mampu bersinar ditengah kondisi yang sulit sekalipun.

3. Dukungan yang Kurang

Terkadang, orang-orang di sekitar kita tidak selalu mendukung mimpi kita. Ada yang meragukan, meremehkan, atau bahkan menentang. Tetaplah tegar dan yakinlah pada mimpi kita. Carilah dukungan dari orang-orang yang percaya dan selalu menyemangati kita.

Pernahkah kamu merasa diremehkan oleh orang lain? Kata-kata pedas dan keraguan mereka bagaikan samurai yang menusuk hati kita, membuatmu ragu akan kemampuan dan mimpi kita. Rasanya seperti terjatuh ke jurang yang dalam, bukan? Tapi, tahukah kamu? Kamu tidak sendiri. Banyak orang hebat yang pernah mengalami hal serupa.

Saya saat ini bekerja di Sucor Sekuritas sebagai financial educator manager. Tugas utama saya memberikan edukasi melalui seminar, webinar, dan konten edukasi di media social Sucor Sekuritas. Saya juga seringkali diundang berbagai media televisi untuk membahas fenomena pasar modal.

Dulu saya adalah orang yang takut bicara di depan banyak orang, namun saya mau belajar dengan ikut public speaking club di kampus saya di UKRIDA. Suatu hari saya dipercaya untuk menjadi MC suatu seminar. Namun karena grogi saya banyak melakukan blunder dengan terlalu berusaha keras tampil seru dan lucu diatas panggung, namun feedback yang saya rasakan justru negative. Tidak ada yang tertawa dengan jokes yang saya berikan. Saya begitu merasa down dan sedikit trauma untuk menjadi MC lagi.

Namun seiring waktu saya mulai dipercaya memberikan seminar karena pekerjaan saya sebagai pengurus galeri investasi di UKRIDA, setiap saya tampil jika ada jokes yang tidak sengaja saya berikan dan mendapat tertawa audience, saya catat dan menggunakannya diseminar berikutnya.

Bertahun-tahun saya membawakan seminar hingga saya menjadi pembicara yang penuh jokes yang efektif dan banyak orang memuji saya sebagai pembicara pasar modal, bahkan di tahun 2018 saya mendapatkan penghargaan sebagai pembicara terbaik di sekolah pasar modal dari puluhan sekuritas yang menjadi nominasi.

Tetap percaya dengan diri kita sendiri, langkahLangkah pertama memang seringkali gagal, namun ingatlah tidak ada seribu langkah tanpa adanya langkah pertama.

Written by Hendry Wijaya
List of Authors
Subscribe
Get up-to-date information by signing up for our newsletter
Contact Us
We are happy to answer any questions you may have
Address
Sahid Sudirman Center
Jalan Jend. Sudirman Kav.86, Lantai 12
Karet Tengsin, RT.10/RW.11
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
10220