Menabur Dengan Air Mata
05 February 2024
Di hari itu saya sedang asik bekerja di depan laptop seperti hari-hari biasanya, segala sesuatu berjalan normal. Ketika saya sedang asyik menyantap makan siang, mata saya mulai menyadari sesuatu.

Salah satu rekan saya yang biasanya menggoda saya dengan candaannya, kali ini lebih banyak diam. Tatapan kosong menjadi pemandangan unik yang saya temukan darinya.

Untuk menjaga privacy dirinya, panggil saja rekan saya ini Dul

Tanpa perlu menunggu jam istirahat usai, saya putuskan menghampiri dan menyapa dirinya “Hai Dul, tumben loe diem aja, kesetrum bro?”

Dia melihat saya beberapa saat lalu menarik nafas agak dalam, “Iya bro, lagi banyak pikiran nih”

Dul menceritakan bagaimana tanggung jawabnya sebagai seorang ayah bagi anak pertamanya yang baru saja lahir. Begitu banyak pengorbanan yang harus dibayar sebagai ayah untuk dapat memenuhi kebutuhan anak dan istrinya. Setiap weekend, yang biasanya menjadi momen menyenangkan untuk me time dan quality time, sekarang semua sudah berubah, Dul harus bergantian dengan istrinya untuk menjaga sang anak.

Tentu bagi saya yang belum menikah, kisah-kisah seperti ini terkadang menghantui pikiran saya, apakah satu hari nanti saya akan menghadap hal tersebut?

“Membangun keluarga adalah tanggung jawab yang lebih besar” lanjut Dul.

Saya menyadari setiap orang tentu memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing. Apa yang Dul hadapi hanya salah satu view kehidupan yang menjelaskan kepada kita bahwa setiap hal yang kita nikmati hari ini, adalah hasil taburan di masa lalu.

Saya bisa focus membuat konten edukasi hari ini, karena ada rekan-rekan kerja yang saling mensupport. Ada yang mendesign content tersebut, ada yang mendeliver content tersebut ke media social dengan dengan thumbnail yang menarik.

Sebagai Financial Educator, saya bisa membekali diri untuk belajar, karena taburan ayah dan ibu saya yang membekali saya dengan Pendidikan yang baik.

Setiap produk yang saya gunakan dalam bekerja seperti smartphone dan laptop, saya membaca setiap latar belakang brand smartphone dan laptop tersebut yang menghadapi masa-masa berat dalam membangun brand tersebut. Namun berkat kesungguhan dan kegigihan mereka, produk mereka bisa berkembang dan dinimkmati oleh kita hari ini.

Saya teringat dengan salah satu ayat suci di Alkitab dalam Mazmur 126:5-6 menyatakan, "Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya." Ayat ini menekankan bahwa melalui ketekunan dan kesetiaan dalam menghadapi kesulitan, seseorang akan akhirnya merasakan kegembiraan dan kesuksesan.

Tidak ada hasil yang bisa kita nikmati hari ini, tanpa pengorbanan di masa lalu.

Warrant Buffet mengatakan "Someone's sitting in the shade today because someone planted a tree a long time ago." Kutipan ini menekankan seorang investor bisa menikmati hasil investasinya setelah menabur dengan berpikir, mempersiapkan, dan merencanakan investasi untuk jangka panjang.

Pengorbanan dan keberhasilan memiliki hubungan yang saling berkaitan. Pengorbanan adalah tindakan rela melepaskan sesuatu yang berharga untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan keberhasilan adalah pencapaian tujuan atau cita-cita yang diinginkan.

Seorang investor yang perlu menabur atau mengorbankan beberapa hal untuk bisa sukses:

a)    Waktu

Investasi saham membutuhkan waktu untuk berkembang. Investor jangka Panjang harus sabar dan konsisten berinvestasi. Ini berarti investor harus mengorbankan waktunya untuk belajar tentang investasi saham, melakukan riset, dan memantau portofolio mereka.

b)    Uang

Investasi saham membutuhkan uang sebagai modal investasi. Investor harus memiliki dana yang cukup untuk berinvestasi dan siap untuk menghadapi risiko kerugian.

c)     Psikologis

Investasi saham bisa melibatkan kondisi emosional. Investor harus bisa mengendalikan emosinya dan tidak membuat keputusan investasi berdasarkan emosi. Ini berarti investor harus mengorbankan emosinya untuk tetap rasional dan tidak mudah terpengaruh oleh kondisi pasar. Melawan rasa takut saat pasar jatuh atau melawan rasa serakah saat pasar sedang sangat kencang naiknya.

Pengorbanan memang tidak selalu menjamin keberhasilan. Namun, pengorbanan menjadi salah satu faktor penting yang meningkatkan peluang untuk meraih keberhasilan.

Written by Hendry Wijaya
List of Authors
Subscribe
Get up-to-date information by signing up for our newsletter
Contact Us
We are happy to answer any questions you may have
Address
Sahid Sudirman Center
Jalan Jend. Sudirman Kav.86, Lantai 12
Karet Tengsin, RT.10/RW.11
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
10220