Big Dreams, Small Steps
20 February 2023
Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia”. Begitu lirik salah satu lagu legendaris yang menjadi soundtrack film Laskar Pelangi.

Seringkali sejak kita masih kecil, kita didorong untuk bermimpi setinggi-tingginya, entah itu oleh orang tua, keluarga, guru, atau bahkan teman kita sendiri.

Mengutip dari Oxford Languanges, salah satu arti dari kata mimpi adalah “a cherished aspiration, ambition, or ideal.” Arti ini lah yang selanjutnya akan menjadi rujukan ketika saya membahas mengenai mimpi (bukan mimpi saat tidur). So let’s talk about my dreams, shall we?

...Section 1 - Just a Kid from Sampit

Bertumbuh besar di salah satu kota kecil di Kalimantan Tengah tidak mengecilkan kemampuan bermimpi saya. Justru sejak kecil, saya suka sekali membayangkan atau memimpikan sesuatu.

Contohnya saja ketika masih duduk di bangku sekolah dasar, saya bermimpi ingin menjadi seorang pemain sepak bola profesional. Atau ketika duduk di bangku SMP, saya pernah bermimpi menjadi seorang youtuber dan membuka toko komputer. Alasannya sederhana, saya hanya suka menonton youtube dan suka melihat orang merakit komputer.

Sayangnya ketiga mimpi tersebut tidak dilanjutkan oleh seorang bocah berumur 13 tahun.

Section 2 - Merely Existing

Merantau dari kota Sampit ke kota Surabaya saat SMA, saya tidak lagi punya impian yang spesifik. Mungkin karena melihat bagaimana mimpi-mimpi saya saat SD dan SMP belum ada yang kesampaian sehingga membuat patah semangat.

“Pokoknya nilai saya bagus dan teman saya banyak”, hanya itu yang ada dipikiran saya saat SMA, seakan-akan jiwa ambisius saya sedang tertidur lelap. “Without dreams, we are just merely existing, not living”. Kira-kira begitu quotes yang saya pikir menggambarkan masa SMA saya.

Section 3 - Stumbling Upon a Passion

Setelah SMA, saya memutuskan untuk berkuliah di Universitas Surabaya dan mengambil jurusan Manajemen Keuangan. Mama saya yang menyarankan jurusan tersebut, saya bahkan tidak tahu di jurusan tersebut saya akan belajar apa.

Memasuki semester 2 perkuliahan, COVID-19 memasuki negara kita Indonesia. Saya sebagai mahasiswa pengangguran tanpa acara pun mulai mencari-cari kegiatan untuk mengisi waktu luang saya.

Suatu sore, saat saya sedang membuka aplikasi Tiktok, tiba-tiba dalam for you page saya muncul video salah satu influencer saham dan saya pun tertarik dengan pembahasannya. Singkat cerita, saya sangat tertarik dengan dunia saham atau pasar modal.

Hampir semua waktu luang saat pandemi saya habiskan dengan belajar pasar modal khususnya saham. Saya juga membaca buku-buku legendaris yang berkaitan dengan saham seperti Rich Dad Poor Dad, Intelligent Investor, One Up on Wall Street, Common Stocks and Uncommon Profits, dan masih banyak lainnya. Suatu hal yang tidak pernah saya duga akan saya lakukan, mengingat membaca buku pelajaran tidak sampai setengah jam saja saya biasanya sudah nyenyak terlelap.

Setelah melewati semua ini, akhirnya seorang pemuda tanpa tujuan ini menemukan impian barunya - menjadi seorang profesional di industri pasar modal, khususnya saham.

Akhirnya saya bisa menjawab pertanyaan keluarga dan teman yang sering bertanya “Setelah kuliah mau lanjut bekerja dimana?” dengan “Saya mau bekerja di perusahaan sekuritas atau asset management.” Padahal waktu itu sangat jarang terlihat lowongan pekerjaan di perusahaan sekuritas, entah mengapa saya yang belum pernah punya pengalaman berani menjawab demikian. Saya cuma percaya Tuhan akan buka jalan.

...Section 4 - Small Steps

Belajar dari pengalaman gagal mencapai impian sebelumnya, saya menyadari satu hal: Big dreams always starts with a small, consistent steps. Hal ini serupa seperti apa yang James Clear sampaikan di bukunya Atomic Habits, “If you can get 1% better each day for one year, you'll end up 37 times better by the time you’re done.”

Small steps ini lah bagian yang kurang menarik dimata orang karena mungkin bersifat insignifikan dan jauh dari impian. Mungkin itu mengapa mayoritas mimpi yang tidak menjadi kenyataan.

Saya memberanikan diri untuk memulai melangkah dalam rangka mencapai mimpi saya dengan membuka akun di sekuritas menggunakan uang tabungan seadanya. Puji Tuhan dan entah bagaimana, investor angkatan corona satu ini masuk tepat saat bear market tahun 2020 berakhir yaitu di bulan November. Saya jadi tambah semangat, bukan hanya karena portofolio saham saya hijau, tetapi juga karena saya berani mengambil langkah pertama dalam usaha mencapai mimpi saya.

...Saya tahu bahwa saya tidak mau berhenti di langkah pertama, tapi saya juga tidak tahu langkah apa yang harus saya ambil setelah itu. Sampai suatu ketika saat saya berkuliah semester 5, salah seorang dosen keuangan menawarkan kepada saya untuk mengikuti lomba CFA Institute Research Challenge. Tidak tahu juga mengapa saya yang mendapat tawaran tersebut, padahal menurut saya masih banyak teman saya yang lebih pintar.

Singkat cerita, saya beserta tim UBAYA masuk ke final CFAI Research Challenge. Tanpa saya ketahui, satu langkah kecil saya tersebut membuka langkah-langkah selanjutnya untuk menggapai mimpi saya.

Melalui lomba ini, Tuhan membuka jalan untuk saya dapat magang di salah satu perusahaan sekuritas terbesar di Indonesia yaitu Sucor Sekuritas. Tidak berhenti di situ, magang tersebut bahkan juga membuka jalan bagi saya untuk dapat bekerja menjadi Management Trainee di Sucor Sekuritas Jakarta. Sesuatu yang tak pernah terbesit di pikiran dapat terjadi di kehidupan saya. All I know is how to take one small step at a time and let God do the rest.

...
Written by Jeremy Hansen
List of Authors
Subscribe
Get up-to-date information by signing up for our newsletter
Contact Us
We are happy to answer any questions you may have
Address
Sahid Sudirman Center
Jalan Jend. Sudirman Kav.86, Lantai 12
Karet Tengsin, RT.10/RW.11
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
10220