50
03 August 2022
Akhirnya, the big number 50.

50 itu hanya sekadar angka? Mungkin.

Tapi entah kenapa kita cenderung lebih filosofis di hari ulang tahun. Apalagi di seputar angka cantik seperti 50.

Dengan sisi filosofis ini, setiap pertambahan usia, misalnya, bisa diterjemahkan sebagai kesempatan buat menjadi lebih dewasa.

Kata dewasa itu sendiri bersumber dari kata Sansekerta dewa dan sya, yang kemudian disatukan menjadi dewasa. Kata sa dalam dewasa itu berakar kata dari kata sya yang memiliki makna memiliki, kepunyaan, atau menyerupai.

Secara keseluruhan, dewasa artinya seseorang yang sudah menginjakkan usia dari yang tadinya memiliki sifat kekanakan menjadi lebih bijaksana bagaikan sifat-sifat dewa. Jadi dewasa itu artinya seseorang yang mempunyai sifat sifat kedewataan, bijak, bajik, dan penuh cinta kasih.

Tentunya saya merasa kok jauh sekali dari sifat-sifat kedewataan ini. Namun kesadaran akan arti kedewasaan ini membawa kerangka berpikir yang seakan mengingatkan untuk mampu slow down dan lebih aware akan keindahan di sekitar kita. Dengan berfokus pada keindahan di sekeliling, energi kita akan berfokus pada hal-hal yang indah dalam hidup. Karena energi akan mengalir ke arah fokus kita.

Saya belajar bahwa fokus pada hal-hal indah ini amat penting, karena kebalikannya yaitu berfokus pada hal-hal negatif itu akan mengkalibrasikan pemikiran dan energi kita pada hal-hal yang salah.

Saya mempunyai teman yang secara konsisten memilih untuk berfokus pada hal-hal yang jelek di sekelilingnya. Teman ini telah lama meninggalkan Indonesia dan menetap di luar negeri. Mengunjungi Bali setelah sekian lama hidup di luar negeri, teman ini langsung bercerita tentang begitu banyak hal negatif soal Bali.

Mulai dari soal hotel pilihan di Bali yang ternyata sudah tua dan kurang terawat, pelayanan hotel yang kurang baik, sampai kartu SIM card ponsel yang cepat sekali habis dan sebagainya. Seolah tidak mampu menemukan satu keindahan pun soal Bali!

Ibarat ke kebun mawar nan cantik dan hanya berfokus pada duri mawar. Atau sedang menikmati kopi yang disiapkan oleh seorang barista terbaik dan hanya berfokus pada sisi pahit kopi. Salah fokus, dan sebenarnya sang teman secara tidak sadar sedang memilih untuk tidak berbahagia. Harga yang harus dibayar karena memilih salah fokus ini amat mahal: musti rela kehilangan kesempatan buat menikmati kebahagiaan yang sejati, petualangan dan keindahan tersembunyi yang ditawarkan oleh kehidupan.

Soal Bali yang menjadi fokus pembicaraan, belum lama ini saya berkesempatan buat kembali mengunjungi Bali. Di satu malam yang sepi sendiri di bagian timur Pulau Bali, saya diberi kesempatan untuk menikmati alam yang masih sangat asri. Satu-satunya yang bisa saya dengarkan adalah senandung serangga dan nyanyian burung, bersamaan dengan suara dedaunan yang diterpa angin lirih bertiup. Keheningan seakan mempunyai nyawa dan sedang hadir menghibur.

Di saat keharuman angin segar sedang menyapa, saya mendongak ke atas dan takjub menyaksikan langit yang sedang berbaik hati dan tidak memilih untuk menghadirkan lembaran kosong. Begitu banyak bintang sedang menghiasi langit, seperti lukisan di kanvas.

...
...
Masih di Bali, saya berkesempatan untuk menikmati keindahan yang hadir dalam bentuk yang lain. Saat itu, saya sedang berpikir apakah sedang mengalami kemajuan dalam hidup, dan apakah saya mampu memandang dunia secara lebih baik melalui kacamata pengalaman hidup di saat usia sedang mendekati angka 50?

Sebuah pencerahan terjadi di saat sedang berpikir dan ini menimbulkan kesadaran betapa beruntungnya saya untuk bisa sekali lagi mengenali keindahan di sekitar. Kali ini, yang memicu kekaguman atas keindahan adalah kesempatan untuk menikmati karya arsitektur Andra Matin. Karya seni yang begitu memikat hadir di depan mata saya: Hotel dan Villa Bisma Eight di kawasan Ubud.

Sebagai seorang arsitek ternama di Asia, Andra Matin menghadirkan sebuah karya yang terasa begitu memicu gairah dan rasa sentimental pada saat yang bersamaan. Sulit untuk menjelaskan karya Andra Matin ini dalam bentuk foto, karena ini adalah sebuah cocktail dedikasi, kreativitas, dan semangat menghadirkan suasana lirih dan subtle yang meleburkan rimbun pepohonan di luar dan interior bangunan. Perlu datang sendiri untuk merasakan magic yang sedang disuguhkan buat panca indra kita. 

Tekstur Bisma Eight yang sengaja dibuat mentah terasa begitu memikat. Banyak detail, baik yang kecil dan tersembunyi atau yang jelas terpampang, membuat saya kali ini merasa sangat bahagia usia saya sedang bertambah.

...
...
Kalau mencoba sedikit berkilas balik, dua dekade yang lalu saya pernah bekerja di London dan lokasi kantor kebetulan persis berada di depan Paddington Station yang legendaris kecantikannya. Anehnya, walau setiap hari lewat stasiun ini, saya gagal mengapresiasi keindahannya. Entah kenapa dan kemana pikiran saya pada waktu itu. Kalau diberitahu untuk belajar mengapresiasi keindahan Paddington, saya yakin akan merespons dengan bilang “saya ya begini ini”. Sikap yang menghambat kesempatan untuk bertumbuh. 

Mengutip kata thought leader Adam Grant: personality bukanlah destiny kita. Melainkan tendensi kita. Tidak ada seorang pun yang dibatasi dengan hanya satu cara tertentu dalam hal berpikir, berasa, dan bertindak. Menjadi siapa kita, itu bukan semata soal kepribadian kita, tapi lebih soal keputusan hidup. Rahasianya adalah keputusan untuk terus belajar dan bertumbuh.

Terus belajar, baik mengenai diri sendiri maupun hal-hal yang lain, adalah aspek yang membuat aging terasa memikat. Jujur, dalam beberapa tahun terakhir, membayangkan menginjak usia 50 sering terasa begitu aneh. Mungkin karena usia 50 plus sering dianggap usia pensiun di republik ini. Padahal saya tidak pernah punya rencana buat pensiun dan masih gagal paham mau apa kalau pensiun. Saya di camp yang percaya bahwa kalau kita berkarya selamanya, kita akan “hidup selamanya”.

Daripada memikirkan aspek negatif aging, hari ini, di usia saya yang ke 18.262 hari, saya memilih untuk mempertahankan komitmen untuk terus belajar dan bertumbuh, berfokus pada hal-hal indah di sekitar, dan terus mempraktekkan hal-hal yang membuat saya menjadi fully human, termasuk mencoba berkarya bagi kemanusiaan.

Saya tersenyum kalau ada yang mengucapkan happy birthday, karena saya memang benar-benar happy. Semata karena saya sedang memilih untuk bahagia.

Written by Wuddy Warsono, CFA
List of Authors
Subscribe
Get up-to-date information by signing up for our newsletter
Contact Us
We are happy to answer any questions you may have
Address
Sahid Sudirman Center
Jalan Jend. Sudirman Kav.86, Lantai 12
Karet Tengsin, RT.10/RW.11
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
10220